Sebelumnya, Ruben mengisahkan ia dan keluarga tengah diberi kiriman gaib oleh seseorang yang tidak menyukainya. Orang itu, menurut Ruben, tidak akan berhenti 'mengganggu' sampai mendapatkan nyawa Ruben.
Namun kini, keluarga Ruben kembali mendapat serangan. Bukan mistis, kali ini berupa pelemparan batu yang mengakibatkan kaca depan rumahnya pecah. Kejadian tersebut terjadi ketika Ruben sedang tidak berada di rumah.
Menurut sang pengacara, kejadian berlangsung 17/12/2018 pada pukul 23.25 wib. Entah datang dari mana, tiba-tiba suara gaduh muncul dari lantai atas. Saat dicek, rupanya sebuah batu sudah berada di kamar dengan kaca yang pecah berserakan.
Tak hanya sebuah batu yang cukup besar, ada pula gumpalan kertas di dalam plastik. Setelah dibuka, ternyata berisi sebuah surat. Ruben enggan mengungkapkan apa isi surat tersebut secara pasti. Namun ia menyebut bahwa hal itu dapat membahayakan dirinya dan keluarga. Karena itulah, Ruben memutuskan melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Dalam kesempatan itu pula, Ruben tampak begitu sedih. Di depan para awak media, Ruben tak dapat menahan tangisnya. "Saya cuman capek. Saya gak bisa ngomong apa-apa. Gimana ya... namanya orang capek. Istri sama anak saya kan gak tau apa-apa, tapi kami ada dalam suasana ketakutan saat ini," ucap Ruben berkaca-kaca.
Meski Ruben menolak mengungkapkan isi surat tersebut, namun pihak kepolisian akhirnya angkat bicara. Pantas Ruben nangis baca surat dari pelempar batu rumahnya, ternyata begini isinya:
"Isinya itu, 'jaga keluargamu, Ruben!' udah itu aja. Pakai tanda seru," ucap Kapolsek Pesanggrahan Kompol Maulana J Karepesina.
Meski hanya satu kalimat singkat, namun terkandung nada ancaman di dalamnya. Bagaimana pun keluarga kecil Ruben, di bawah bayang-bayang ketakutan. Kita doakan saja semoga pelaku segera tertangkap dan Ruben sekeluarga selalu dalam lindungan Nya.