Belakangan ini marak terjadi baku tembak antara Tentara Nasional Indonesia yang mendapat bantuan dari Kepolisian Indonesia terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM). Hal tersebut terjadi di Kawasan Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. Dalam peristiwa ini, setidaknya satu orang TNI tewas dan seorang lainnya luka-luka. Terkait peristiwa tersebut, juru bicara OPM, Sebby Samtom menegaskan bahwa OPM telah mengirim mata-mata ke kawasan TNI di bandara Kenyam sebelum terjadinya insiden penyerangan ini. Mata-mata OPM tersebut bertugas mengincar informasi vital untuk mengetahui kekuatan TNI. Dari foto yang diedarkan oleh OPM, terlihat TNI sedang melakukan bongkar muat peralatan canggih untuk melawan OPM. Juru bicara OPM mengatakan bahwa alat canggih tersebut di angkut 2 helikopter TNI, hal ini terlihat karena helikopter tersebut dua kali pulang pergi pada jalur yang sama. Menurutnya, alat canggih tersebut nantinya akan digunakan untuk menyisir rakyat Nduga setelah insiden penembakan OPM kepada pekerja di jalur transpapua. Sebby berdalih, dengan adanya peralatan canggih tersebut, OPM akan semakin gencar melakukan penyerangan kepada TNI. Indonesia di minta agar lebih maksimal dalam menumpas semua kegiatan OPM tersebut, tentunya jika OPM semakin berkembang, maka akan membahayakan warga Indonesia.
