OPM Tantang Perang Terbuka TNI, Terjadi 2 Jam Baku Tembak, Ini Hasilnya!


Pasukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berjuluk Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Menantang TNI dan Polri perang terbuka. Mereka juga bertanggung jawab atas tewasnya 19 pekerja konstruksi.

Sebagaimana diberitakan tribunnews.com (5/12), lewat akun halaman TPNPB, Panglima Daerah TPNPB Makodap III Ndugama Egianus Kogeya (Kogoya) menyatakan bertanggung jawab terhadap penyerangan pekerja Jembatan Kali Aworak, Kali Yigi dan Pos TNI Distrik Mbua melalui komandan operasinya. Menurutnya sejak tiga bulan, Komandan Operasi TPNPB Pemne Kogeya mengamati pekerja di Kali Aworak, Kali Yigi, dan Pos TNI Distrik Mbua.

Egianus menegaskan sasaran serangan tidak salah, karena para pekerja bukan sipil atau tukang biasa namun para anggota zeni tempur (ZIPUR) TNI. Bahkan TPNPB menantang TNI Polri untuk berperang secara terbuka dengan pihaknya.

Lalu, perang terbuka benar-benar terjadi. Personil gabungan TNI Polri berhasil memasuki di Puncak Kabo, Kali Yigi, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Rabu (5/12/2018). Tantangan TPNPB berperang memang tidak sehebat yang diunggah di akun facebook OPM. Aparat gabungan akhirnya menguasai Distrik Yigi setelah 2 jam baku tembak.

Langkah selanjutnya adalah mengevakuasi jenazah, yang terbilang sangat sulit. Sebab, untuk sampai ke wilayah itu, aparat penegak hukum dari tim Belukar dan tim Nanggala harus berjalan kaki selama 2 jam dari Distrik Mbua, tempat pemberhentian terakhir yang dilalui kendaraan. Menuju ke Puncak Kabo, harus melalui jalur hutan yang lebat, berbukit, dan melewati sungai.

Tak hanya itu, kelompok Egianus Kogoya yang dilengkapi persenjataan tempur, melakukan perlawanan terhadap aparat penegak hukum. Pada saat tim evakuasi memasuki Puncak Kabo, kelompok separatis melakukan serangan sekitar pukul 11.00 WIT. Kontak senjata pun terjadi.

Dalam kontak senjata itu, satu anggota tim Belukar atas nama Bharatu Wahyu NRP 95100020, Personil Yon B ki 3 Resimen II Pelopor menderita luka tembak pada bagian tangan. TPNPB juga menyerang tiga helikopter, yang mengakibatkan baling-baling helikopter juga terkena tembakan. Dandim 1702/Wamena Letkol Inf Chandra Dianto membeberkan, hampir seluruh wilayah di Puncak Kabo sudah berhasil dikuasai tim evakuasi.

Jenazah prajurit TNI Serda Handoko, korban penembakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di pos Yonif 755/Yalet di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, juga berhasil dievakuasi dan tiba di Timika, Rabu (5/12/2018). Jenazah Handoko tiba di Bandara Mozes Kilangin sekitar pukul 15.00 WIT menggunakan helikopter dari Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. Jenazah Handoko kemudian dibawa ke Brigif 20/IJK Kostrad III untuk disemayamkan.

Selain jenazah Handoko, satu prajurit TNI yang terluka bernama Pratu Sugeng juga dievakuasi ke Timika. Korban kemudian dibawa ke RSMM Charitas untuk di menjalani perawatan akibat terluka tembak. Kini fokus aparat adalah memburu Egianus Kogoya dan pasukannya.
close
==[ Klik disini 3X ] [ Close ]==