Cerita Sebenarnya soal Durian di Tasikmalaya Rp 14 Juta Per Buah


Jagat maya dihebohkan oleh harga jual satu buah durian senilai Rp 14 juta. Durian itu dipasang di sebuah etalase di Mall Plaza Asia Tasikmalaya. Humas Plaza Asia Feri Yogaswara membenarkan keberadaan durian itu.

"Itu benar. Bukan hoaks. Kami memang memasarkan durian seharga Rp 14 juta per buahnya," ujar Feri, kepada kumparan, Selasa (29/1). "Durian itu berasal dari Banyumas, Jawa Tengah."

Feri mengatakan buah itu dijual bersamaan dengan gelar festival durian di Tasikmalaya. Durian itu dibawa langsung oleh petani asal Banyumas, Jawa Tengah, bernama Sudarno. Oleh Sudarno, durian itu diberi nama J-Queen.

Pada Jumat, 25 Januari 2019, kata Feri, durian itu diletakkan di etalase khusus di Mall Plaza Asia. Sudarno, kata Feri, pada saat itu sudah nekat mematok harga Rp 14 juta per buahnya. "Dengan alasan dan pertimbangan bahwa itu durian spesial," ujar Feri.

Dengan harga yang tinggi itu, J-Queen menyedot perhatian warga. Sebagian warga mengabadikannya dan memposting di media sosial. "Dan pada saat itu banyak yang mengira bahwa itu hoaks dan hanya sebagai promosi festival duren di Tasikmalaya. Padahal itu benar ada," ujar dia.

Feri mengatakan dari empat durian yang dibawa Sudarno, dua di antaranya laku. Etalase durian Rp 14 juta itu kemudian diturunkan. "Tapi saya tidak tahu siapa yang membeli. Karena itu uangnya langsung diberikan kepada petani yang membawa durian itu," ujar dia.

Dikonfirmasi terpisah, Sudarno mengatakan durian itu benar dia jual dengan harga Rp 14 juta. Menurut Sudarno, durian hasil tanamnya itu merupakan durian spesial.

"Jadi begini. Benar itu durian saya jual satunya seharga Rp 14 juta," ujar Sudarno. "Kenapa? Karena apa salahnya kan saya menjual buah yang berasal dari Banyumas dan hasil eksperimen saya sendiri."

Sudarno mengklaim J-Queen memiliki rasa yang beda dari durian pada umumnya. Karena menurut dia, J-Queen adalah durian hasil tanam silang bibit. Dia mengaku butuh waktu bertahun-tahun sampai akhirnya durian yang diklaimnya paling enak se-Indonesia itu berbuah.

"Saya mencicipi satu per satu rasanya. Tidak langsung manis dan wangi, tapi awalnya pahit dan berbau tidak sedap," ujar Sudarno. "Hingga pada akhirnya, eksperimen saya berhasil dan langsung saya namakan saja durian itu J-Queen. Supaya agak populer namanya."

Sudarno kecewa ada sejumlah pihak yang menghardiknya soal harga durian itu. Karena menurut dia, di balik harganya yang mahal, ada sebuah usaha dan kerja keras petani di Banyumas yang menciptakan durian varietas baru.

"Tidak ada salahnya kan saya jual Rp 14 juta. Ini kan juga sebagai bentuk promosi daerah saya, promosi hasil petani kami," ujar dia. "Dan syukur ada dua orang yang beli. Siapa itu pembelinya? Saya tidak mengenal demi kerahasiaan pecinta durian."

close
==[ Klik disini 3X ] [ Close ]==