Gempa di palu memakan korban jiwa yang sangat banyak,Memang gempa serta tsunami dahsyat yang telah menghancurkan daerah Sulawesi Tengah, tepatnya di Palu dan Donggala menjadi perbincangan dunia.Banyak ilmuan yang masih dibuat heran karena secara teori gempat tersebut tidak mungkin bisa menghasilkan tsunami.
Gempa bumi 7,5 skala richter (SR) serta disusul dengan ombak tsunami lebih dari lima meter di Sulawesi Tengah telah menewaskan lebih dari 2000 jiwa. Namun Para ilmuwan saat ini memang telah melakukan beberapa tindakan serta mengumpulkan rantai kejadian yang tidak wajar ini.
Menurut Ilmuwan Asal Southern California gempa tsunami di sulawesi memang bukanlah mekanisme standar untuk menghasilkan terjadinnya tsunami.Jika melihat dari masa lalu pada kasus tsunami Aceh dan sebagian besar lainnya, gelombang destruktif yang dapat telah dihasilkan oleh beberapa dorongan ke atas yang keras dari kerak bumi, bukan gerakan ke samping.
Terlepas dari beberapa teori tsunami di Palu dan sekitarnya memang sudah tidak wajar, faktor ketidaksiapan dari otoritas terkait juga saat ini menjadi sorotan media asing . Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dahulu juga pernah mengeluarkan beberapa peringatan tsunami sesaat setelah gempa 7,5 SR melanda. Namun, peringatan itu akhirnya dicabut dan tsunami akhirnya muncul menghantam sulawesi.
BPNPB sendiri sudah mengaku memiliki alat pemantau atau pendeteksi tsunami yang canggih namun tidak mampu mendeteksi kejadian bencana maha dahsyat ini.