Gempa bumi dahsyat juga melanda Papua Nugini pada Kamis (11/10/2018). Kekuatannya, 7,0 Skala Richter (SR). Gempa di Papua Nugini, terjadi sekitar pukul 06.48 atau sekitar lima jam setelah gempa di Situbondo, Jawa Timur.
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik. Namun kemudian dicabut.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat, pusat gempa berada di sekitar 125 km timur dari Kimbe, pada kedalaman 40 km.
Setelah gempa 7,0 SR, ada gempa susulan dengan kekuatan hingga 6,2 SR.
"Berdasarkan data yang tersedia, ancaman tsunami akibat dari gempa bumi telah berakhir," demikian pernyataan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik sebagaimana dilansir dari AFP.
Juru bicara Kantor Manajemen Bencana Nasional Papua Nugini menyatakan, belum ada laporan mengenai kerusakan setelah guncangan gempa.
Namun, biasanya informasi kerusakan memakan waktu beberapa jam untuk mencapai ibu kota, di Port Moresby.
Asisten direktur Observatorium Geofisika Papua Nugini di Port Moresby, Chris McKee, menanggapi laporan-laporan sebelumnya yang memperkirakan kekuatan gempa mencapai 7,3 magnitudo.
"Kami yakin magnitudo bukan 7,3 seperti yang disebut dalam beberapa laporan, dan kedalamannya 50-70 km," katanya.
"Di dalam parameter dan kedalaman itu, kami tidak akan memperkirakan terjadinya tsunami," imbuhnya.
Sementara situs resmi USGS menyatakan, kemungkinan kecil adanya korban dan kerusakan akibat gempa.
Papua Niugini masih belum pulih usai diguncang gempa 7,5 magnitudo pada Februari lalu, yang menewaskan 125 orang. Papua Niugini, sebagaimana diketahui terletak di Cincin Api Pasifik, lokasi utama aktivitas seismik karena gesekan antara lempeng tektonik.